Sukses

Harga Minyak Dunia Masih Bayangi IHSG

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga didorong oleh harapan penetapan dividen dan aksi korporasi.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis (14/4/2016). IHSG masih dibayangi pergerakan harga minyak dunia.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menerangkan, ‎bursa Asia mayoritas menguat pada perdagangan saham kemarin. Ia menuturkan, investor optimistis terhadap sektor komoditas  membaik dan melakukan ekspor ke China.

IHSG menguat 23,43 poin atau sebanyak 0,48 persen ke level 4.853 pada perdagangan saham kemarin. Pemicunya, sektor industri dasar dan pertambangan yang menguat.
‎

Selain itu, penguatan juga didorong oleh ekspektasi penetapan dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan aksi korporasi di awal semester ini.

"Meskipun demikian investor asing justru tercatat melakukan aksi jual sebesar Rp 98,4 miliar," ujar dia dalam ulasannya.

Dia memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.785 dan resistance pada level 4.890. Sementara, PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif pada perdagangan saham hari ini. Rentang gerak IHSG pada support 4.822 dan resistance 4.883.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG masih akan terpengaruh harga minyak.

IHSG akan menguji level support 4.774 dan resistance 4.881 pada perdagangan saham Kamis pekan ini. William menilai level itu perlu ditembus untuk dapat memperkuat kenaikan IHSG.

"IHSG masih betah berada dalam fase konsolidasi. Kenaikan harga minyak menopang pergerakan IHSG terlihat dari beberapa emiten tambang dan energi yang terlihat naik namun perlu diingat hal ini sangat berkaitan dengan harga minyak yang masih berfluktuasi sehingga gerak IHSG masih akan terpengaruh hal itu," ujar William.

Untuk saham, Lanjar merekomendasikan PT AKR Coporindo Tbk (AKRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
‎

Sementara riset PT Sinarmas Sekuritas memilih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini