Menkeu: Masa Restoran Besar Dikasih Subsidi

Pemerintah menegaskan tak akan menggelontorkan anggaran subsidi untuk harga jual Elpiji kemasan 12 kilogram. Pasalnya pengguna tabung gas kemasan biru ini mayoritas retoran-restoran kelas kakap.

"Semuanya dikasih subsidi? Masa restoran-restoran besar di subsidi juga. Lalu ngapain saya naikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi kemarin," kata Menteri Keuangan Chatib Basri di kantornya, Jakarta, Senin (6/1/2014).

Chatib menegaskan pemerintah hanya berkenan memberikan subsidi bagi pengguna tabung gas berukuran 3 Kg. Sebab konsumen tabung gas melon ini merupakan rakyat kecil atau berpenghasilan rendah. Angka pengguna elpiji 3 Kg ini mencapai 83% dari total pengguna.

"Sedangkan konsumen Elpiji 12 Kg sebanyak 17% dari total pengguna. Kecil kan, makanya tidak kami subsidi," ucapnya.

Supaya tidak terjadi migrasi besar-besaran dari tabung 12 Kg ke 3 Kg akibat kenaikan harga elpiji, Chatib mengimbau supaya Pertamina mencari solusi menggunakan sistem distribusi tertutup.

"Bisa pakai skema distribusi tertutup, tapi kalau kenaikannya cuma Rp 1.000 per Kg, perpindahannya tidak akan terlalu banyak. Tapi tetap harus menambah suplai dari elpiji 3 Kg," jelas dia.

Di sisi lain, Chatib menyebut, dampak inflasi dari kenaikan harga elpiji 12 Kg sebesar Rp 1.000 per Kg akan jauh lebih kecil dari perkiraan semula sebesar 0,13% apabila kenaikan harganya mencapai sekitar Rp 4.000 per Kg.

"Efek inflasinya kecil apalagi kalau memang benar kenaikan harganya Rp 1.000. Tapi yang perlu dilihat adalah dampak inflasi dan daya beli di samping keputusan Pertamina (menaikkan harga) sangat betul karena ada temuan BPK (soal kerugian)," ujarnya. (Fik/Shd)

Baca Juga

Survei: 85% Warga RI Mampu Beli Elpiji 12 Kg di Atas Rp 100 Ribu

Elpiji 12 Kg Hanya Naik Rp 1.000, Kadin: Itu Lebih Masuk Akal

Cuma Naik Rp 1.000, Bisnis Elpiji 12 Kg Pertamina Merugi Rp 6,5 T

Harga Elpiji Direvisi Naik Rp 12 Ribu/Tabung Mulai Nanti Malam

Pemerintah Terpaksa Intervensi Pertamina soal Harga Elpiji 12 Kg