Sukses

Cuma Naik Rp 1.000, Bisnis Elpiji 12 Kg Pertamina Merugi Rp 6,5 T

Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan kenaikan harga elpiji 12 Kg dipangkas dari 3.959 menjadi Rp 1.000 per Kg.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memperkirakan PT Pertamina (Persero) bakal menanggung kerugian hingga Rp 6,5 triliun dengan keputusannya menurunkan harga jual gas Elpiji kemasan 12 Kilogram (Kg).

PT Pertamina (Persero) dikabarkan bakal menunjukan kenaikan harga jual gas elpiji  non subsidi 12 Kg dari semulai Rp 3.959 menjadi Rp 1.000 per Kg.

"Kerugian memang belum dihitung, tapi kalau kemarin merugi Rp 7,7 triliun, dengan kenaikan cuma Rp 1.000, kerugian bisa mencapai Rp 6,5 triliun," kata Dahlan usai Rapat Konsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), di Jakarta, Senin (6/1/2014).

Menurut Dahlan, rekomendasi BPK mengamanatkan agar harga jual Elpiji 12 Kg tetap harus memperhatikan daya beli masyarakat, mengoptimalkan harga, serta kelangsungan hidup penyaluran.

Sebelumnya, Dahlam mengakui kenaikan harga Elpiji 12 Kg adalah kewenangan Pertamina. Namun, di dalam Pertamina terdapat pemegang saham yang menjadi bagian dari perusahaan.

"Jadi pemegang saham putuskan kenaikan itu terlalu tinggi, jadi kenaikannya Rp 1.000 per kg," kata Dahlan. (Pew/Shd)

Baca Juga

Harga Elpiji Direvisi Naik Rp 12 Ribu/Tabung Mulai Nanti Malam
Pemerintah Terpaksa Intervensi Pertamina soal Harga Elpiji 12 Kg
Bos Pertamina dan Para Menteri Kumpul di BPK Bahas Harga Elpiji
Harga Elpiji 12 Kg Naik, Masyarakat Mulai Melirik Bright Gas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.