Sukses

Harga Minyak Berbalik Menguat ke Level US$ 48 per Barel

Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) mampu berbalik menguat ke harga US$ 48,48 per barel di New York Mercantile Exchange.

Liputan6.com, New York - Sejak Juni 2014, harga minyak terus merosot sekitar 58 persen ke level terendahnya dalam hampir enam tahun terakhir, yaitu US$ 44 per barel. Meski produksi komoditas tersebut belum dipangkas dari volume asalnya, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) ternyata mampu berbalik menguat ke harga US$ 48,48 per barel di New York Mercantile Exchange.

Mengutip laman Bloomberg, Kamis (15/1/2015), harga minyak mentah jenis WTI untuk kontrak pengiriman Februari naik US$ 2,59 per barel ke level tersebut. Penguatan tersebut merupakan yang terbesar dalam hampir tiga tahun terakhir setelah jatuh ke level terendah sejak 2009.

Harga minyak tercatat menguat 5,6 persen di bursa New York dan 4,5 persen di London. Sejumlah indikator teknis memang menunjukkan sinyal bahwa harga minyak mentah seharusnya sudah siap untuk bergerak naik kembali.

Hal itu mengingat harga minyak mentah telah terus-menerus jatuh selama enam bulan terakhir, penurunan harga dalam jangka waktu terpanjang dalam enam tahun terakhir.

Selama kurun waktu tersebut, WTI sempat menunjukkan kenaikkan harga cukup lama selama lima pekan berturut-turut. Hingga akhirnya jatuh dengan cepat.

"Kami melihat harga minyak telah ambruk cukup jauh dan sangat cepat, bahkan beberapa analis mulai memproyeksi harga terburuk untuk komoditas tersebut," ungkap Head of Oil Research di Societe Generale Michael Wittner.

Namun begitu dia mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa penurunan harga minyak akan segera berakhir. Pasalnya, harga minyak sudah menunjukkan kejutan penurunannya dalam waktu cukup lama.

"Di beberapa tahap, pasar minyak juga butuh waktu untuk sedikit menarik nafas," tandasnya.

Sejauh ini, Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) masih bertahan untuk tidak memangkas volume produksinya. Itu lantaran AS terus memproduksi minyak dengan laju tercepat dalam tiga puluh tahun terakhir. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.