Sukses

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Lakukan Audit Kreditur

Kapasitas nasabah Bank Mandiri yang dilakukan restresing terutama nasabah yang memiliki utang dalam bentuk dolar tetapi pendapatannya rupiah

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS masih terus berlanjut. Bahkan pada Rabu siang ini, telah menembus level 13.200 per dolar AS.

Melihat kondisi tersebut, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan telah memerintahkan stafnya untuk melakukan restresing kepada seluruh krediturnya.

"Jadi begitu naik tadi malam saya minta lakukan restresing kalau misalnya (nilai tukar rupiah) ke 14 ribu dan kalau ke 15 ribu kira-kira nasabah mana yang akan mengalami kesulitan sehingga kami bisa persiapkan dari sekarang," kata Budi di Mandiri Club, Jakarta, Rabu (11/3/2015).

Untuk menangani hal itu, dirinya menyebutkan beberapa cara dalam menyelamatkan nasabahnya mulai dari restrukturisasi hingga melakukan pendampingan dalam memperbaiki kondisi keuangan mereka.

Sementara itu, kapasitas nasabah yang akan dilakukan restresing tersebut adalah nasabah-nasabah yang memiliki utang dalam bentuk dolar sementara pendapatannya lebih banyak ke dalam rupiah.

Namun demikian, Budi mengungkapkan jumlah nasabah tersebut tidaklah banyak mengingat dalam manajemen risikonya, Bank Mandiri memprioritaskan nasabah yang memiliki pendapatan dolar AS jika ingin mendapatkan fasilitas kredit juga dalam bentuk dolar AS‎.
‎

"Untungnya Mandiri di situ, kalau kami kasih kredit dalam mata uang dolar, itu harus income nasabah tersebut dolar juga, memang ada pengecualiaan BUMN, misalnya PLN, itu di back up negara, jadi kami merasa cukup," papar Budi.

Data valuta asing Bloomberg, Rabu pekan ini menunjukkan nilai tukar rupiah dibuka melemah cukup parah ke level 13.196 per dolar AS. Nilai tukar rupiah tercatat melemah 0,57 persen ke level 13.168 per dolar AS pada perdagangan pukul 8:56 waktu Jakarta. Masih di awal sesi perdagangan, nilai tukar rupiah masih berfluktuasi melemah di kisaran 13.145-13.198 per dolar AS.‎ (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.