Sukses

Soal Suku Bunga, BI Akan Beri Kejutan Lagi pada Investor?

Para analis diprediksi masih akan memberikan kejutan pada para investor setelah bulan lalu secara mendadak memangkas suku bunga

Liputan6.com, Singapura - Setelah kejutan pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) pada Februari tahun ini memicu volatilitas obligasi dan mata uang di Indonesia, para analis memprediksi BI masih akan memberikan kejutan pada para investor pekan ini. Dalam sebulan terakhir, Indonesia juga diterpa defisit fiskal dan aliran dana asing yang masuk ke Tanah Air.

"Rupiah telah mengalami volatilitas cukup tinggi dalam sebulan terakhir. BI kini tengah mengendalikan depresiasi rupiah yang lamban dan terkendali," ungkap Ekonom ANZ Asean David Wilson seperti dikutip dari CNBC, Selasa (17/3/2015).

Pada Februari, BI mengejutkan sejumlah pasar keuangan dengan menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2011. Langkah itu akhirnya memicu aksi jual terhadap rupiah.

Sementara itu, pernyataan Gubernur BI Agus Martowardojo beberapa pekan setelahnya bahwa inflasi akan melambat lebih dari prediksi tahun ini juga memicu aksi jual lebih jauh. Sejak suku bunga dipangkas, rupiah telah melemah sekitar 3,7 persen terhadap dolar AS.

Berdasarkan survei yang digelar Reuters, BI diprediksi akan menahan suku bunganya pada Rapat Dewan Gubernur BI yang digelar hari ini.

Dengan pelemahan rupiah di level terendah sejak Agustus 1998, Indonesia mungkin dapat meningkatkan ekspor manufakturnya. Tapi tentu saja, Indonesia tak dapat menahan para investor yang ketar-ketir menghadapi pelemahan rupiah.

Para analis mengatakan, BI kemungkinan akan tetap memelihara pelemahan rupiah hingga beberapa bulan ke depan.

"BI kini tengah menghaluskan jalan untuk depresiasi rupiah selanjutnya," ujar Head of Research Asia di ING Financial Markets, Tim Condon.

Dia memprediksi pemangkasan suku bunga akan dilakukan pertengahan tahun ini setelah BI mendapatkan kepastian bahwa inflasi melamban. Hingga akhir tahun, BI rate akan mencapai level 6,75 persen dengan rupiah berada di kisaran 13.600 per dolar AS.

Meski begitu, Wilson masih melihat ruang untuk pemangkasan suku bunga dan berharap pemangkasan berikutnya akan dilakukan pada pertemuan April atau Mei. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini