Sukses

Ikuti Wall Street dan Bursa Asia, IHSG Dibuka Naik ke Level 4.449

IHSG akan bergerak konsolidasi hari ini menjelang rapat FOMC besok dan menanggapi data neraca perdagangan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Rabu pekan ini mengikuti gerak bursa saham Asia. Penguatan bursa saham ini terjadi menunggu hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS). 

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (16/12/2015), IHSG menguat 41,54 poin atau 0,94 persen ke level 4.450,71. Indeks saham LQ45 menguat 1,56 persen ke level 768,15. Seluruh indeks saham acuan kompak berada di zona hijau di awal sesi perdagangan.

IHSG terus menguat pada pukul 09.00 WIB. IHSG naik 39,97 poin atau 0,93 persen ke level 4.449,08. Ada sebanyak 101 saham menguat sehingga mendongkrak IHSG ke zona hijau. Sedangkan 14 saham memerah dan 41 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.455,15 dan terendah 4.444,87. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.757 kali dengan volume perdagangan saham 146 juta. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 231 miliar.


Secara sektoral, dari sepuluh sektor pembentuk indeks hanya ada satu sektor yang melemah yaitu sektor aneka industri yang turun 0,31 persen. Sedangkan sektor yang mengalami penguatan tertinggi adalah sektor infrastruktur yang naik 1,42 persen dai disusul dengan sektor konstruksi yang menguat 0,87 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 1 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 1 miliar.

Di awal pekan ini, saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham VINS naik 19,64 persen ke level Rp 67 per saham, saham PSDN mendaki 17,54 persen ke level Rp 134 per saham, dan saham BAJA naik 16,44 persen ke level Rp 85 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham TAXI susut 10 persen ke level Rp 81 per saham, saham OKAS tergelincir 8,54 persen ke level Rp 75 per saham, dan saham DOID merosot 3,51 persen ke level Rp 55 per saham.

Untuk Bursa Asia, Indeks MSCI Asia Pasifik naik 1,4 persen pada pukul 10.08 waktu Tokyo Jepang. Indeks Topix Jepang juga menguat 1,9 persen dari level terendah dalam 8 pekan terakhir.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,7 persen, menguat untuk pertamakalinya sejak 7 Desember lalu. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,5 persen dan Indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,7 persen.

Analis PT BNI Securities Richard Jerry menjelaskan, indeks Amerika tercatat mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (15/12/2015) waktu setempat, sehari sebelum pengumuman tingkat suku bunga The Fed, di mana 76 persen dari konsensus percaya bahwa akan ada kenaikan pada meeting FOMC besok.

Sedangkan pada penutupan kemarin, IHSG tercatat mengalami penguatan ke level 4.409,17 disusul dengan menguatnya rupiah terhadap dolar AS ke level Rp 14.046. "Namun, asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 30,52 miliar pada perdagangan Selasa kemarin, sehingga secara year to date, investor asing telah melakukan net sell sebesar Rp 23,2 triliun," tuturnya.

"Kami memperkirakan indeks akan bergerak konsolidasi hari ini menjelang rapat FOMC besok dan menanggapi data neraca perdagangan Indonesia," pungkasnya. (Gdn/Nrm)



**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.