Sukses

Harga Minyak Sentuh Level Terendah dalam 11 Tahun

Harga minyak Brent turun 1,4 persen menjadi US$ 36,35 per barel di awal pekan.

Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia masih terus tertekan hingga sentuh level terendah dalam 11 tahun. Hal itu lantaran kekhawatiran terhadap pasokan minyak dunia berlebih dan ketidakpastian permintaan minyak.

Pada penutupan perdagangan, Senin (Selasa pagi WIB), harga minyak Brent untuk pengiriman Februari turun 53 sen atau 1,4 persen menjadi US$ 36,35 per barel. Angka itu merupakan level terendah sejak 5 Juli 2004. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) atau West Texas Intermediate (WTI) susut 25 sen atau 0,7 persen menjadi US$ 35,81 per barel.

"Di sisi persediaan, minyak AS turut andil atas banjirnya pasokan minyak. Pelaku pasar khawatir kalau minyak dari Iran juga menambah pasokan usai sanksi dicabut pada tahun depan," ujar Matt Weller, Senior Analis Forex.com, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (22/12/2015).

Ia menambahkan, ekonomi melambat di China dan Eropa juga telah mengurangi permintaan. Ditambah kondisi iklim dan El Nino yang terjadi di AS juga mempengaruhi permintaan.

"Tidak ada tanda harga minyak menguat. Harga minyak akan menjadi sentimen utama yang jadi fokus perhatian hingga semester I 2016," kata Weller.

Seberapa tepatnya harga minyak akan jatuh belum jelas. Namun Goldman Sachs memperkirakan harga minyak dapat jatuh ke level US$ 20 per barel pada 2016.

Di sisi lain ada yang memperkirakan harga minyak Brent turun sekitar US$ 1,5 per barel sehingga mendorong pelaku pasar masuk ke pasar. (Ahm/Igw)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini