Sukses

Harga Minyak Merosot, IHSG Susut 42 Poin

Ada sebanyak 172 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan mengikuti gerak bursa saham Asia.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (18/1/2016), IHSG melemah 42,7 poin atau 0,94 persen ke level 4.481,27. Indeks saham LQ45 melemah 1,02 persen ke level 776,22. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah di awal pekan ini.

Ada sebanyak 172 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 80 saham menguat dan 95 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.503 dan terendah 4.471.

Transaksi perdagangan saham hari ini kurang ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 166.585 kali dengan volume perdagangan 2,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,9 triliun.

Investor asing pun masih melakukan aksi jual. Tercatat aksi jual investor asing mencapai Rp 413 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 500 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak IHSG antara lain saham LCGP naik 17,02 persen ke level Rp 550 per saham, saham TPMA naik 11,17 persen ke level Rp 209 per saham, dan saham SMMT mendaki 10,78 persen ke level Rp 113 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang menyeret IHSG ke zona merah antara lain saham PWON susut 4,05 persen ke level Rp 450 per saham, saham JSMR merosot 3,02 persen ke level Rp 5.625 per saham, dan saham JRPT susut 4,29 persen ke level Rp 670 per saham.

Dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.909. Bursa saham Asia pun cenderung melemah pada hari ini kecuali indeks saham Shanghai naik 0,44 persen ke level 2.913 dan indeks saham Taiwan mendaki 0,63 persen ke level 7.811.

Sedangkan indeks saham tertekan antara lain indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 1,45 persen ke level 19.237, indeks saham Korea Selatan Kospi menurun 0,02 persen ke level 1.878, dan indeks saham Jepang Nikkei merosot 1,12 persen ke level 16.955.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan pelemahan IHSG terjadi lantaran bursa saham global melemah terutama bursa saham Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu. Harga minyak pun belum membaik bahkan menyentuh level terendah lagi.

"Kalau dari dalam negeri belum ada sentimen. Ini lebih ke sentimen global," ujar William saat dihubungi Liputan6.com, Senin (18/1/2016). (Ahm/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.