Rupiah Stabil, IHSG Berpeluang Menguat

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi pendorong penguatan IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, nilai tukar rupiah yang bergerak stabil sepanjang bulan ini menjadi kekuatan bagi IHSG untuk terus menguat. Namun memang, selain rupiah, IHSG juga dibayangi oleh pergerakan harga minyak dunia.

"‎Pergerakan masih akan dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas minyak dan penopang akan berasal daristabilnya nilai tukar dan kondisi perekonomian dalam negeri. Hari ini IHSG berpotensi menguat," kata William, Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Dia mengatakan, IHSG bakal bergerak pada level support 4.627 dan resistance 4.722.

"IHSG sedang mencoba meninggalkan ‎ support 4.627 yang terus teruji. Pergerakan akan berpotensi terus menguat menuju resistance 4.722 yang terlihat akan tembus," tambah dia.

Sementara PT Sinarmas Sekuritas menyatakan IHSG akan bergerak variatif. Pergerakan IHSG berada pada kisaran support 4.632 dan resistance di level 4.722.

William merekomendasikan PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

PT Sinarmas Sekuritas memilih PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST).

IHSG ditutup menguat tipis 0,6 poin atau 0,01 persen ke level 4.658,32 pada perdagangan saham kemarin. Indeks saham LQ45 naik tipis 0,04 persen ke 811,29. (Amd/Gdn)