Sukses

Harga Minyak Naik Dipicu Harapan Pengurangan Pasokan

Harga minyak telah susut sangat besar untuk jangka yang panjang.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia naik berbalik positif setelah Menteri Perminyakan Venezuela mengatakan dalam sebuah wawancara televisi jika negaranya akan bertemu dengan perwakilan dari Rusia, Arab Saudi dan Qatar untuk membahas upaya menstabilkan pasar minyak.

Harga kontrak minyak patokan Amerika Serikat (AS), yang sempat diperdagangkan turun 3,4 persen pada kemarin, berbalik menguat di Jumat (26/2/2016). Harga kontrak minyak AS naik 2,3 persen menjadi US$ 32,88 per barel. Sementara kontrak minyak global, Brent naik 2 persen menjadi US$ 35,08 per barel, melansir laman Wall Street Journal.

Harga minyak naik usai Menteri Perminyakan Venezuela Eulogio Del Pino mengatakan, empat negara telah mencapai kesepakatan untuk menggelar pertemuan lebih lanjut pada pertengahan Maret. Pernyataan ini membuat reaksi terhadap harga yang menggarisbawahi jika ada pertaruhan tingkat tinggi di pasar saat ini. Pedagang berlomba untuk menutup pasar dengan berita positif.

Pasar memang tercatat telah reli beberapa kali sebelum adanya deklarasi pertemuan tersebut. Di mana, ada harapan bahwa pertemuan negara-negara itu akan menyebabkan penurunan produksi global.


Harga minyak telah susut sangat besar untuk jangka yang panjang. Harga kontrak minyak AS jatuh 15 persen di tahun ini dan 38 persen dalam 12 bulan terakhir, di tengah meningkatnya kelebihan pasokan minyak AS dan internasional sehingga produsen terus memompa keluar minyak mentah dunia.

Harga sempat jatuh lebih jauh setelah data energi perusahaan Genscape Inc mengatakan, persediaan pada hub penyimpanan AS di Cushing, Oklahoma meningkat menjadi lebih dari 67 juta barel per awal pekan ini, mendekati kapasitas maksimum 73 juta barel.

Sebab jika penyimpanan mencapai kapasitas maksimum, bisa memberikan efek ke pasar. Produsen dipastikan akan memotong harga untuk menjual kelebihan stok minyak yang tidak bisa lagi mereka tampung. Namun pasar kembali pulih setelah adanya laporan jika stok dalam kondisi baik.

"Ini hampir mencapai ke titik skenario terburuk. Penyimpanan di Cushing menjadi sedikit lebih mengerikan daripada yang pernah terjadi dalam sejarah," ujar Direktur Divisi berjangka Mizuho Securities USA Inc Bob Yawger.

Sementara data laporan mingguan AS yang dirilis Rabu menunjukkan, persediaan minyak mentah nasional menunjukan posisi baru. Pasar reli di tengah berita bahwa kenaikan itu di bawah proyeksi sebuah survei industri. Tetapi analis memperingatkan, itu kemungkinan disebabkan pedagang menutup dengan taruhan bearish mereka.

Persediaan minyak dikatakan akan terus meningkat selama musim semi seiring pengoperasian penyulingan sebagai langkah mempersiapkan permintaan di musim panas.

"Secara gambaran yang lebih besar, tetap sama seperti tidak ada indikasi bahwa keseimbangan supply-demand minyak agak ketat dalam waktu dekat," kata Broker PVM Oil Associates dalam catatannya. (Nrm/Ndw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.