Sukses

Harga Minyak Turun ke US$ 32,78 per Barel

Harga minyak ditutup turun akibat adanya gangguan pasokan di Irak dan Nigeria.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak ditutup turun akibat adanya gangguan pasokan di Irak dan Nigeria. Meski turun, harga minyak masih mencatat keuntungan mingguan.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (27/2/2016), pemadaman pipa di Irak dan Nigeria telah membuat lebih dari 800.000 barel minyak mentah per hari menghilang dari pasar untuk setidaknya dua minggu ke depan. Gangguan pasokan ini mengimbangi kenaikan pasokan yang baru-baru ini dari Iran, kata para analis.

Perusahaan jasa minyak Baker Hughes dilaporkan jumlah rig pengeboran minyak mentah di Amerika Serikat (AS) turun 13 unit ke 400 rig pada pekan lalu. Pada tahun lalu, ada 986 rig pengeboran di Negeri Paman Sam.

Wall Street ditutup bervariasi di tengah kekhawatiran investor soal kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed).



Dalam laporannya, Departemen Perdagangan AS mengumumkan revisi produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh sekitar 1 persen pada kuartal IV 2015 (year on year), atau lebih tinggi dari estimasi sebelumnya yaitu pertumbuhan 0,7 persen.

Data tersebut memperburuk kekhawatiran bahwa The Fed bisa menaikkan suku bunga acuan lebih cepat.

Harga minyak mentah berjangka jenis Brent turun US$ 17 sen menjadi US$ 35,12 per barel, meski pada awal sesi harga minyak naik ke US$ 37 per barel, tertinggi sejak 5 Januari untuk minggu ini. Harga minyak Brent naik sekitar 7 persen pada pekan ini.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April turun US$ 29 sen menjadi US$ 32,78 per barel, namun masih berhasil mencetak kenaikan sekitar 3 persen untuk minggu ini.

Beberapa analis dan pedagang memprediksi harga minyak bakal lebih tinggi dalam waktu dekat. Jeffrey Grossman, dealer di Brokerage BRG New York berharap mentah AS diperdagangkan pada lebih dari US$ 40 pada akhir Maret.

Kenaikan permintaan bensin di Amerika Serikat dan revisi ke atas pertumbuhan ekonomi negara untuk kuartal IV 2016 mendongkrak harapan konsumsi minyak. (Ndw/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini