Sukses

Rupiah Masih Melemah, Sempat Sentuh 13.206 per Dolar AS

Pelemahan rupiah tak sendiri. Beberapa mata uang di kawasan Asia lainnya juga tertekan karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Pelemahan rupiah tak sendiri. Beberapa mata uang di kawasan Asia lainnya juga tertekan karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Rabu (23/3/2016), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level 13.188 pada pukul 11.50 WIB. Level tersebut melemah jika dibandingkan dengan pembukaan yang ada di angka 13.167 per dolar AS maupun jika dibandingkan dengan penutupan pada perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.184 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah berada di kisaran 13.152 per dolar AS hingga 13.206 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah masih menguat 4,34 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.167 per dolar AS. Menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.175 per dolar AS.

Dolar AS memang terus menguat sejak awal pekan ini karena terdorong sentimen akan rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).

Pada akhir pekan lalu, Charles Evans yang merupakan Gubernur The Fed Chicago mengungkapkan bahwa jika dari data-data ekonomi yang ada besar kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan. Setelah keluar pernyataan tersebut dolar langsung menguat terhadap euro dan yen. Dampak selanjutnya, beberapa mata uang negara berkembang juga ikut tertekan.

"Komentar dari Evans mengenai angka inflasi tersebut membuat dolar AS menguat," jelas analis Westpac Banking Corp, Auckland, Imre Speizer. Jika pernyataan dari Evans tersebut terus berlanjut dan dikuatkan oleh gubernur lain, maka ada kemungkinan bahwa penyesuaian suku bunga akan dilakukan pada sebelum akhir tahun ini.

Beberapa mata uang yang melemah terhadap dolar pada hari ini adalah dolar Singapura,, krone Norwegia, ranc Swiss, dolar Kanada, Euro dan yen Jepang. Selain itu, Dolar Selandia Baru juga ikut melemah dan pound sterling Inggris.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan terus tertekan sepanjang hari ini. "Sentimen domestik baru masih ditunggu," jelas dia. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.