Sukses

Keputusan The Fed Bikin Bursa Asia Sumringah

Bursa saham Asia bergerak menguat seiring keputusan bank sentral Amerika Serikat untuk melakukan penarikan dana stimulusnya secara bertahap.

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis (19/12/2013) setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve optimistis terhadap pasar tenaga kerja AS dengan menarik dana stimulus moneternya (tapering). Sementara itu tetap mempertahankan suku bunga rendah 0%.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,3% menjadi 138,70 pukul 09.19 waktu Tokyo. Indeks saham Jepang Topix naik 1,1%. Sementara itu, indeks saham Nikkei melonjak 275 poin atau 1,8% ke level 15.863. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1%.

Selain itu, indeks saham Australia/ASX 200 menguat 0,8%. Volume perdagangan saham di bursa saham Australia mencapai 271% lebih tinggi dari rata-rata harian. Indeks saham Selandia Baru NZX 50 naik 0,6% setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi lebih cepat dalam hampir empat tahun pada kuartal ketiga 2013.

Pelaku pasar telah menunggu hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting pada 17-18 Desember ini. Hasil keputusan pelaksanaan tapering telah mempengaruhi bursa saham global dan regional. Akhirnya The Fed memutuskan untuk mengurangi stimulus moneternya dari US$ 85 miliar menjadi US$ 75 miliar. Langkah ini pertama kali diambil dalam masa kepemimpinan Ben Bernanke setelah melakukan program stimulus untuk membantu pemulihan ekonomi.

Selain itu, pejabat The Fed memperkirakan tingkat pengangguran AS akan turun ke level 6,3% pada akhir tahun depan dibandingkan proyeksi September antara 6,4% dan 6,8%. Berdasarkan survei Bloomberg, sekitar 34% ekonom meramalkan kalau The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi pada Desember ini.

Pimpinan Ben Bernanke menuturkan, langkah ini mencerminkan kemajuan dan prospek untuk pasar tenaga kerja. Committee pun memutuskan untuk mengurangi program stimulus moneternya.

"Ini adalah win-win solution untuk pasar. Mereka lebih optimistis terhadap tingkat pekerjaan dan kebijakan moneter yang longgar dengan suku bunga acuan rendah untuk membantu perekonomian," ujar Shane Oliver, Head of Invesment Strategy AMP Capital Investors Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis pekan ini.

Saham-saham yang menguat di bursa saham Asia antara lain Toyota Motor Corp naik 1,3% di bursa saham Tokyo. Saham Caltex Australia Ltd melonjak 10% di bursa saham Sydney. Saham Alacer Gold Corp merosot 3,9%. (Ahm)

Baca juga:

Alasan The Fed Pangkas Stimulus Moneter US$ 10 Miliar

Prediksi IHSG: Fokus Perhatian Masih Soal The Fed

The Fed Pangkas Stimulus, Wall Street Cetak Rekor

[VIDEO] Market Update: Menanti Kabar Tapering The Fed

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.