Sukses

Indonesia Harus Punya Cadangan Batu Bara untuk 100 Tahun

Indonesia seharusnya meniru kebijakan AS dan China yang memiliki cadangan energi.

Sebagai negara produsen batu bara terbesar di dunia, Indonesia idealnya memiliki cadangan pasokan hingga 100 tahun. Cadangan tersebut nantinya digunakan oleh negara untuk memasok kebutuhan listrik,

"Masa kita punya batu bara terus nanti kita kesulitan batu bara," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan di Jakarta, Selasa (7/1/2014).

Dahlan mengaku Indonesia hingga saat ini belum berpikir untuk memiliki cadangan batu bara. Alasannya, produsen batu bara nasional terkadang lebih memikirkan bisnis daripada kepentingan nasional.

"Mereka nggak mau kirim ke PLN meski kena denda. Ngak apa-apa kena denda karena harga di luar negeri lebih mahal," ungkapnya.

Sebagai negara produsen batu bara terbesar dunia, Indonesia seharusnya meniru cara Amerika Serikat (AS) dan China yang memiliki cadangan minyak mentah untuk kebutuhan energinya.

AS diketahui telah memiliki cadangan gas lewat terknologi terbaru, shalle gas, yang bisa menjamin kebutuhan energi. Pemerintah Negeri Adidaya tersebut melarang ekspor shale gas ke luar negeri.

Hal yang sama dilakukan pemerintah China yang memiliki cadangan minyak mentah. Pemerintah Tiongkok sengaja membeli minyak mentah untuk ditimbun di dalam tanah.

Dahlan menilai Indonesia seharusnya bisa menerapkan kebijakan cadangan energi nasional yang mampu bertahan dalam jangka lama. "Untuk apa ada negara, kalau kepentingan rakyat nggak terjamin," ujarnya. (Yas/Shd)

Baca Juga

Penerapan UU Minerba Diusulkan Diundur Dua Tahun lagi

Bantu Pengusaha, Pemerintah akan Revisi Aturan Ekspor Mineral

Jika di-PHK, Pekerja Tambang Minta Pesangon Rp 200 Triliun

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini