Sukses

Ekspor Mineral Mentah, Hatta Rajasa: RI Jangan Mau Dibodohi

Pemerintah mengakui bila kebijakan larangan ekspor mineral mentah (ore) pada tahun ini demi menyangkut kepentingan bangsa.

Pemerintah mengakui bila kebijakan larangan ekspor mineral mentah (ore) pada tahun ini demi menyangkut kepentingan bangsa. Tujuannya, memberikan nilai tambah bagi negara ini dalam beberapa tahun mendatang.

"Bangsa ini jangan mau dibodohi orang terus yang ngerukin tanah kita. Kita tidak tahu tanah itu apa saja isinya, digali lalu dikirim ke luar negeri. Jadi perlu pemurnian dan pengolahan," tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa di Jakarta, Senin (13/1/2014).

Proses pengolahan dan pemurnian tersebut, lanjutnya, sangat bagus untuk mendongkrak nilai bagi suatu komoditas. Harganya akan naik saat diekspor ke luar negeri.

"Mengolah tanah sampai dengan kadar konsentrat minimum 90% sudah setengah mati prosesnya. Itu saja investasinya sudah ratusan juta dolar AS," paparnya.

Hasil dari pengolahan tersebut, tambah Hatta, wajib melalui kembali proses pemurnian supaya menjadi barang utuh. Sedangkan untuk kadar proses pengolahan dan pemurnian, merupakan ranah dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Intinya harus ada nilai tambah, tapi dalam UU itu juga harus memperhatikan pendapatan negara, keekonomian daerah, dan tenaga kerja. Itu jadi satu konsiderat karena dalam UU yang ada tentang pasal 102-103," tandas dia.

Hatta memperkirakan, penerimaan negara dari ekspor akan menyusut sebagai dampak penerapan UU Minerba. Namun akan terlihat hasilnya pada 2016.

"Kita akan sedikit mengalami kekurangan pendapatan (negara). Lihat nanti akan meningkat di 2016 sampai 16 kali prosesing dan logam sampai 30 kalinya," ujarnya.

Meski begitu, Indonesia akan memperoleh pendapatan lain dari sisi lain, seperti penggunaan campuran biofuel pada bahan bakar.

"Saya belum bisa berkomentar tapi otomatis akan ditutupi dari ekspor lain. Bisa juga dari berkurangnya impor, sehingga netto masih tetep surplus," kata dia. (Fik/Ndw)

Baca juga:

ESDM: Freeport dan Newmont Masih Boleh Ekspor Mineral

Cegah PHK di Sektor Tambang, Pemerintah Terbitkan PP Minerba

RI Rela Duit Melayang daripada Bijih Mineral Diekspor Gila-gilaan

Harga Nikel dan Tembaga Naik Jelang Larangan Ekspor Mineral

Stop Ekspor Bijih Mineral, RI Tahan 10 Kapal China

Mulai 12 Januari Pukul 00.00 WIB, Bea Cukai Cegah Ekspor Mineral

[VIDEO] Larangan Ekspor Mineral, Lebih Banyak Untung atau Rugi?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Politikus, mantan menteri kabinet Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua PAN, Calon Wakil Presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto.
    Politikus, mantan menteri kabinet Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua PAN, Calon Wakil Presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto.

    Hatta Rajasa